PatriaPos – Bagi sebagian orang, Gunung Kawi mungkin hanya terdengar sebagai nama suah gunung biasa di Jawa Timur.
Namun, bagi mereka yang pernah menapakkan kaki di sana, tempat ini bukan sekadar pegunungan dengan hawa sejuk dan pemandangan indah.
Gunung Kawi merupakan tempat yang menakjubkan dan kaya akan kisah-kisah, nilai spiritual, serta pesona mistis, menjadikannya salah satu tujuan yang istimewa di wilayah Kabupaten Malang.
Berada di batas antara Malang dan Blitar, Gunung Kawi terkenal tidak hanya karena pemandangan alamnya yang menawan, tetapi juga karena adanya Keraton Gunung Kawi, sebuah kawasan spiritual yang kaya akan sejarah dan mitos.
Tempat ini sudah lama dikenal masyarakat sebagai tempat yang penuh dengan aura mistis. Banyak orang dari berbagai daerah bahkan luar pulau datang untuk berziarah, memohon berkah, dan mencari ketenangan batin.
1. Keraton Gunung Kawi dan Mitos Pesugihan
Salah satu hal yang paling sering dikaitkan dengan Gunung Kawi adalah mitos tentang pesugihan yakni praktik spiritual untuk memperoleh kekayaan secara supranatural.
Tidak sedikit masyarakat yang mengira bahwa Keraton Gunung Kawi adalah pusat dari praktik ini. Namun, benarkah demikian?
Menurut penjaga Keraton dan beberapa tokoh spiritual setempat, anggapan tersebut sebenarnya keliru.
Keraton Gunung Kawi sejatinya adalah kompleks makam keramat, tempat bersemayamnya tokoh-tokoh spiritual penting seperti Eyang Tunggul Manik dan Eyang Tunggul Wati, yang diyakini memiliki garis keturunan dari Kerajaan Kediri.
Masyarakat datang bukan untuk melakukan pesugihan, melainkan untuk berdoa, bermeditasi, dan memohon kelancaran usaha atau hajat hidup lainnya.
Tradisi spiritual di tempat ini sangat kuat. Para peziarah biasanya akan membawa sesajen dan berdoa di makam, kemudian menerima benda simbolis dari Keraton sebagai pengingat atau sarana spiritual.
Jika keinginan mereka tercapai, mereka akan kembali untuk menyampaikan rasa syukur. Jadi, apakah Gunung Kawi adalah tempat pesugihan atau bukan, sangat bergantung pada niat masing-masing individu yang datang berziarah.
2. Pohon Dewandaru
Selain makam keramat, daya tarik lain dari Keraton Gunung Kawi adalah keberadaan Pohon Dewandaru.
Pohon ini tidak hanya unik karena bentuknya, tetapi juga karena mitos yang melekat padanya. Konon, siapa pun yang berhasil mendapatkan buah, daun, atau bagian lain dari pohon ini secara alami (tanpa memetiknya), maka orang tersebut dipercaya akan memperoleh kemakmuran dan keberuntungan.
Namun, untuk mendapatkan berkah dari Pohon Dewandaru tidaklah mudah. Banyak orang yang memilih bertapa di bawah pohon ini selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu, menanti momen jatuhnya daun atau buah.
Lamanya waktu menunggu diyakini sebanding dengan kekuatan niat dan ketulusan hati seseorang. Bagi yang percaya, ini adalah ujian kesabaran sekaligus wujud penyerahan diri kepada kehendak alam.
3. Harmoni dalam Keberagaman
Yang membuat Gunung Kawi benar-benar istimewa bukan hanya aspek mistisnya, tetapi juga keberagaman yang dijunjung tinggi di kawasan ini.
Di dalam area Keraton, terdapat lima tempat ibadah yang mewakili berbagai agama sebuah Masjid, Gereja, Klenteng, Wihara, dan Pura.
Keberadaan kelima rumah ibadah ini berdampingan dengan damai, mencerminkan nilai-nilai toleransi dan pluralisme yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia.
Di tengah dinamika sosial yang kerap diwarnai konflik antaragama, Keraton Gunung Kawi menjadi oase kedamaian yang menunjukkan bahwa perbedaan keyakinan bisa hidup selaras dalam satu ruang spiritual. Tidak heran jika tempat ini sering dijadikan simbol kerukunan antar umat beragama.
4. Pengalaman yang Tak Terlupakan
Mengunjungi Gunung Kawi lebih dari sekadar menikmati keindahan alam yang subur dan sejuk. Ini adalah pengalaman untuk menjelajahi aspek spiritual, sejarah, dan budaya yang mendalam.
Jalur menuju lokasi mungkin menanjak dan melelahkan, namun setiap langkah menuju Keraton membawa ketenangan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.
Suasana hening, bau dupa yang khas, dan kicauan burung di pagi hari menciptakan pengalaman yang menyentuh batin.
Gunung Kawi cocok dikunjungi oleh siapa saja yang ingin mencari ketenangan, menyendiri sejenak dari hiruk-pikuk kehidupan kota, atau sekadar ingin menyaksikan langsung budaya spiritual masyarakat Jawa.
Bagi sebagian orang, ini adalah tempat wisata rohani. Bagi yang lain, Gunung Kawi adalah gerbang menuju pemahaman yang lebih dalam tentang makna hidup, harapan, dan kekuatan niat. (riz/pr)